Friday, February 27, 2015

makalah bahasa inonesia tentang Try Out

0


Kata pengantar

            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allsh SWT, atas limpahan berkah, rahmat, hidayah dan inayahnya-Nyab kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kecilnya Nilai  TO 1 di SMP Negeri 1 Bayongbong”.
            Selanjutnya makalah ini kami buat berdasarkan data-data yang telah kami kumpulkan sebelumnya kemudian dalam pembuatan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya.
            Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi motivasi bagi para siswa dan guru dalam mengahadapi Ujian Nasional nanti.
            Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.



                                                                                     Garut, maret 2014



                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI

          Kata pengantar...........................................................  i
          Daftar isi.....................................................................  ii

          Bab 1 Pendahuluan
A.    Latar belakang......................................................   1
B.    Tujuan penulisan..................................................   2
C.    Landasan teori......................................................   2
Bab 2 isi
A.    Penyebab kecilnya Nilai TO di SMP Negeri 1 Bayongbong.........................................................    3
B.    Dampak kecilnya Nilai TO di SMP Negeri 1 Bayongbong.........................................................    4
C.    Hasil penelitian....................................................    5
D.    Tips menghadapi UN...........................................    8
Bab 3 penutup
A.    Kesimpulan.........................................................   9
B.    Saran...................................................................   10





 BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
         Ujian nasional (UN) merupakan tes kemampuan siswa yang di selenggarakan oleh semua sekolah, baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Namun, sebelum diadakan Ujian Nasional (UN) ini biasanya diadakan terlebih dahulu TO (Try Out)
          Try Out (TO) ini merupakan latihan menuju Ujian Nasional (UN) yang di maksudkan untuk mengetahui sampai mana kemampuan siswa menguasai pelajaran yang di ujikan pada UN nanti. TO ini merupakan gambaran dari Ujian Nasional nanti.
         Pelaksanaan TO di SMP Negeri 1 Bayongbong di laksanakan pada hari  -  tanggal   -  2014. Dan hasilnya sangat tidak memuaskan, karenas nilai TO tahun ini menurun drastis dari tahun sebelumnya.
        Hal ini di akibatkan oleh kurangnya persiapan belajar dari para siswa, karena masih banyak siswa yang acuh terhadap TO. Hal ini diakibatkan masih banyak siswa kelas 9 yang tetap aktif di dalam ekstrakurikuler sekolah. Banyak siswa yang tetap bermain setelah pulang sekolah, “bermain” facebook/twitter dan hal yang sejenisnya, membantu orang tua, kurangnya ketelitian para siswa dalam mengisi identitas dan menjawab soal-soal, dan berbagai faktor lainnya yang berasal dari dalam diri para siswa maupun yang berasal dari luar.
         Dampak negatif dari nilai TO kecil pun muncul, seperti kurangnya rasa percaya diri    para siswa dalam mengahadapi Ujian Nasional nanti. Adapun dampak positif dari kecilnya nilai TO ini, yaitu keinginan para siswa untuk mendapat nilai yang lebih besar daripada nilai TO yang mereka raih kemarin.

1.2Tujuan Penulisan

Tujuan kami menulis makalah ini adalah
a.      Memenuhi tugas
b.      Memberikan informasi kepada pembaca tentang TO
c.       Agar para siswa lebih rajin dan giat untuk belajar
d.      Agar rasa percaya diri siswa meningkat
e.     Memberikan motivasi kepada para siswa


1.3Landasan Teori

Penulisan makal ini menggunakan
a.      Penelitian
b.      Angket yang di berikan pada beberapa siswa
c.       Dokumentasi sekolah




BAB II
ISI

2.1Penyebab kecilnya Nilai TO di SMP Negeri 1 Bayongbong
Pada hari  -  tanggal  -  2014, telah dilaksanakan TO pertama di SMP Negeri 1 Bayongbong dan sekolah-sekolah lainnya di Jawa Barat. Namun, hasil TO di SMP Negeri 1 Bayongbong kurang memuaskan, karena banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari rata-rata kelulusan, kecilnya nilai TO ini di sebabkan oleh berbagai hal, diantaranya kurangnya persiapan belajar para siswa , masih banyak siswa yang beermain setelah pulang sekolah, banyak siswa yang masih aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah,”bermain” di dunia maya seperti facebook, twitter, instagram dan hal yang sejenisnya.
Faktor lain yang menyebabkan nilai TO para siswa kecil adalah masih adanya siswa yang bersikap tidak acuh terhadap TO dan nilai mereka. Faktor lain yang menjadi penyebab kecilnya nilai TO juga bisa di sebabkan oleh kualitas pensil yang bukan standar komputer, marak di pergunakan oleh sebagian siswa, padahal pensil yang seharusnya  pensil yang digunakan untuk mengisi LJK (Lembar Jawaban Komputer) adalah pensil bermerk 2B. Kecilnya nilai TO di SMP Negeri 1 Bayongbong juga di sebabkan kurangnya ketelitian para siswa dalam menjawab soal-soal, mengisi identitas, menghitamkan jawaban pada LJK, dsb.



2.2 Dampak Kecilnya Nilai TO 1 SMP Negeri 1 Bayongbong
Kecilnya nilai TO 1 di SMP Negeri 1 Bayongbong, telah membawa dampak bagi para siswanya. Baik dampak positif maupun dampak negatif.
Sejak para siswa mengetahui nilai TO mereka, sebagiansiswa semakin terpacu untuk meningkatkan nilai mereka pada Ujian Nasional yang akan datang. Banyak siswa yang sekarang lebih rajin dan mengutamakan belajar dibandingkan dengan melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat. Selain itu, banyak siswa yang sering melakukan belajar secara berkelompok. Belajar kelompok dinilai lebih efektif dibanding belajar sendiri di rumah. Di samping itu, juga banyak siswa yang setelah melihat nilai TO yang kurang memuaskan. Mereka menjadi pesimis dan kurang percaya diri dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang.
                                                                                              





2.3 Hasil penelitian
a.      Dokumentasi Sekolah
       Nilai rata-rata TO (Try Out) 1 di SMP Negeri 1 Bayongbong tahun pelajaran 2013-2014, di sajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.
Bahasa Indonesia
  
  
Bahasa inggris
                                                    Matematika
                                     
IPA
                       
b.      Angket
      Angket yang telah kami bagikan kepada beberapa siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Bayongbong membuktikan bahwa siswa belum puas dengan hasil TO yang mereka dapat, dan mereka mengharapkan sekolah mengadakan TO 2, untuk meningkatkan kemampuan  para siswa dalam menghadapi
Ujian Nasional

Nama :                             Kelas :
1.Bagaimana pendapat kalian tentang TO?                         
   Jawab:
2.Apakah kalian puas dengan hasil TO kemarin?
     a.Puas                                  b.Belum puas
   Alasan&penyebab :
3.Apa harapan kalian jika TO kedua dilaksanakan?



2.4 Tips menghadapi UN
Berikut ini beberapa tips yang dapat di lakukan agar para siswa dapat mempersiapkan diri dalam mengahadapi UN (Ujian Nasional)
1.      Beberapa bulan sebelum UN
a.      Persiapkan diri secra fisik dan mental
b.      Atur dan tingkatkan metode belajar dari biasanya
c.       Melatih diri menjawab soal-soal ujian dan ujilah kemampuan dengan mencocokan jawaban dengan jawaban yang benar
2.      Beberapa hari sebelum ujian
a.      Persiapkan segala sesuatu yang di butuhkan dalam proses Ujian termasuk alat-alat tulis, kartu ujian, pakaian seragam, dan lain sebagainya.
b.      Cari tahu pasti kapan dan di mana ujian dilaksanakan
c.       Istirahatvyang cukup setiap malam agar stamina tetap fit pada hari ujian.
3.      Pada saat Ujian
a.      Datanglah lebih awal ke tempat ujian.
b.      Tenang dan jangan tegang.
c.       Bacalah terlebih dahulu instruksi atau perintah ujian dan tanyakan kepada pengawas jika ada yang kurang jelas.
d.      Dahulukan mengisi soal-soal yang dianggap mudah
e.      Isilah lembar jawaban dengan hati-hati
f.        Jika masih ada waktu setelah selesai mengisi soal, periksalah kembali jawaban untuk mengoreksi jika masih ada yang salah.
4.      Setelah ujian
a.      Tutup dengan do’a
b.      Jika berhasil lulus ujian, selamat !
c.       Jika tidak sessuai harapan, ingat bahwa ini bukanlah akhir dari hidup, jika ada kesempatan mengulangi, tingkatkan usaha dan kemampuan kita
(sumber: tips ujian menarik)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
A.     Banyak siswa yang kurang puas dengan nilai TO yang mereka dapat
B.      Banyak siswa yang masih acuh terhadap TO dengan ditandai masi banyaknya siswa yang bermain di luar jam sekolah, sehingga pada saat siswa menghadapi soal-soal TO mereka kurang siap dan menjawabnya dengan asal-asalan
C.      Banyak siswa yang kurang teliti dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK) seperti, banyak siswa yang masih menggunakan pensil yang tidak lulus uji komputer sehingga dalam menghitamkan LJKnya kurang hitam, dan sebagainya
D.     Nilai TO juga berdampak pada mental siswa, baik yang bersifat  positif maupun yang negatif. Contoh dampak positif adalah banyaknya siswa yang tertantang dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang. Sedangkan contoh negatif yang ditimbulkan adalah banyak siswa yang menjadi pesimis dan kurang percaya diridalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang
E.      Penyebab kecilnya nilai TO di SMP Negeri 1 Bayongbong disebabkan oleh beberapa pernyataan yang telah disebutkan diatas
F.      Nilai rata-rata bahasa indonesia tertinggi diraih oleh 9A dengan nilai 5,7, dan terendah oleh kelas 9i dengan nilai 4. Nilai bahasa inggris tertinggi di raih oleh kelas 9A dengan nilai 6,4 dan terendah oleh kelas 9B, 9C, dan 9I dengan nilai 3,4. Nilai rata-rata matematika tertinggi di raih oleh kelas 9A dengan nilai 6,6 dan terendah oleh kelas  9B dengan nilai 2,5. Nilai rata-rata Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tertinggi diraih oleh kelas 9A dengan nilai 5,5 dan nilai terendah diraih oleh kelas 9C  dengan nilai 3,3.
G.     Nilai rata-rata tertinggi selalu diraih oleh kelas 9A
3.2  Saran
        Dari beberapa kesimpulan tersebut, kami dapat memberikan beberapa saran, diantaranya
A.     Sebaiknya siswa meningkatkan cara belajar mereka, tidak hanya belajar di sekolah, tetapi menambah jam belajarnya dirumah.
B.      Sebaiknya sekolah memberikan pensil kepada siswa, agar pensil yang di gunakan pasti lulus uji komputer.
C.      Sebaiknya siswa lebih teliti dalam mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK), maupun dalam mengisi soal-soal.
D.     Sebaiknya sekolah mengadakan TO 2, untuk memantapkan kemampuan para siswa dalam mengisi soal-soal pada ujian nasional yang akan datang.
















Read More

Saturday, February 21, 2015

PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

0
PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
                                    
Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :
1. Pra instrumentasi
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi meliputi :
a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan secara lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin, data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.
b. Persiapan penderita
1) Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira2 800 kalori akan mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel darah.
2) Obat
Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe, vitamin B12 dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil pemeriksaan hemostasis.
3) Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
4) Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10% demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi obyek.
a) Persiapan alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja.
b) Pengambilan darah
Yang harus dipersiapkan antara lain : - kapas alkohol 70 %, karet pembendung (torniket) semprit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan.
c) Penampungan urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering, bersih, bertutup rapat dapat steril (untuk biakan) atau tidak steril. Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan memakai pengawet urin.
d) Penampung khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusus yang lain. Yang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.
c. Cara pengambilan sampel
Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan konstriksi.
Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler. Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat dan tidak sianosis. Lokasi pengambilan darah vena : umumnya di daerah fossa cubiti yaitu vena cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang harus diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang terpasang/sepihak harus kontra lateral. Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha (arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan (arteri radialis). Untuk kapiler umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi lateral tumit kaki.
d. Penanganan awal sampel dan transportasi
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan ada disini. Yang harus dilakukan :
1) Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir. Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya (lunas)
2) Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung antikoagulan
3) Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah
4) Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan
5) Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit.
Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton. Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.


Read More